Keengganan
siswa-siswi di kota besar bisa dipahami, karena mereka mengganggap
kegiatan Pramuka kurang menarik dan cenderung membosankan. Apalagi yang
dipelajari lagi-lagi morse, semaphore dan tali temali. Menurut mereka
semaphore dan morse sudah ketinggalan zaman karena sekarang sudah ada
SMS, email, dan ponsel untuk berkomunikasi. Sedangkan tali temali sudah
berganti dengan paku dan sekrup untuk memperkokoh kayu, bambu atau besi.
Mereka juga menganggap malas mengikuti kegiatan atau latihan pramuka yang lagi-lagi hanya upacara dan latihan
materi itu-itu saja sehingga mereka mengganggap sudah bosan dan pernah mendapatkan materi tersebut sewaktu di Sekolah Dasar.
materi itu-itu saja sehingga mereka mengganggap sudah bosan dan pernah mendapatkan materi tersebut sewaktu di Sekolah Dasar.
Untuk
itu saya selain sebagai guru mata pelajaran, kebetulan saya juga
sebagai Pembina Pramuka. Mencoba untuk membangkitkan lagi semangat
anggota pramuka dalam setiap latihan, saya memberikan materi yang
menarik tentang kepramukaan dan diselingi dengan hiburan.
Selain
itu sebaiknya latihan pramuka diisi dengan permainan dan nyanyian
sehingga peserta didik akan merasa senang dan tidak terasa membosankan. Saya yakin dengan cara ini semua akan senang dan terhibur. Selain itu ilmu untuk bertahan hidup yang ada di Pramuka akan sangat bermanfaat bagi peserta didik pada saat terjadi bencana alam.
sehingga peserta didik akan merasa senang dan tidak terasa membosankan. Saya yakin dengan cara ini semua akan senang dan terhibur. Selain itu ilmu untuk bertahan hidup yang ada di Pramuka akan sangat bermanfaat bagi peserta didik pada saat terjadi bencana alam.
0 komentar:
Posting Komentar